Gunung Merbabu dengan ketinggian 3142 mdpl, terletak di Kabupaten Magelang, Salatiga, dan Boyolali; Provinsi Jawa Tengah. Gunung ini merupakan salah satu gunung dengan jalur pendakian terbanyak di Indonesia. |
Gunung Merbabu |
Ada banyak jalur yang terdapat untuk mencapai Puncak Merbabu; ada Tekelan (Kopeng, Salatiga), Wekas (Kedakan), Cuntel, dan Genting (Selo), dan masih banyak lagi. Hampir semua desa di kaki gunung terdapat jalur pendakian yang mencapai Puncak Merbabu. Kami pun memilih jalur Wekas karena ada sumber air di pos II-nya dan lebih pendek jalur pendakiannya dibanding dengan jalur yang lain
Kebetulan, Ada banyak pendaki yang ikut dalam pendakian ini, ada 16 orang. Jadi lumayan sulit untuk mengurus pra-pendakiannya hehe.
TRANSPORTASISabtu, 3 Mei 2014
Kami janjian di Stasiun Senen sekitar ashar sampai maghrib karena Kereta Bogowonto tujuan Stasiun Tugu Yogyakarta berangkat jam 19.33 wib. Untuk menghilangkan penat, kami juga sempat bermain kartu di depan stasiun sembari menunggu teman kami yang belum datang. Sempat bingung pada awalnya, karena beberapa teman kami belum datang saat beberapa menit lagi kami harus masuk kereta. Nmun Allah berkehendak untuk memudahkan kami sehingga mereka datang tepat waktu. Kamipun langsung tancap menuju Purworejo. Awalnya, Rencana kami itu turun dari kereta di Stasiun Kutoarjo, Purworejo. Namun yaa penyakit perjalanan jauh, kami ketiduran dan melewatkannya. Sial juga sih, namun dengan tujuan akhir Stasiun Tugu Yogyakarta, kami berfikir InshaAllah akan dimudahkan. |
baru masuk kereta |
Di Kereta, kami bingung juga untuk membunuh bosannya duduk disana. Kami pun bermain poker juga didalam kereta, yang pada awalnya dilarang oleh apa itu temennya masinis kereta yang narik-narikin tiket penumpang. Yah namanya anak muda, kami tetap bermain setelah orang itu berlalu. Namanya juga bosan-_- mau apalagi. Ada juga teman kita yang langsung tidur selama 6 jam lebih. Yaa memang dia sedang sakit saat awal perjalanan. "Gaenak badan", katanya.
Ahad, 4 Mei 2014- Stasiun Tugu Yogyakarta, 05.30 - 07.30
Tepat sekali dengan apa yang kami harapkan. Beberapa orang tua dari kami pun memberikan informasi yang sangat kita butuhkan dimana kami menyiapkan informasi untuk turun di Stasiun Kutoarjo. Kami pun berencana untuk ke Terminal Jombor, lalu naik bis jurusan Semarang yang pasti lewat Magelang, setelah sholat Shubuh dan sarapan. |
Pada sholat Shubuh |
|
Full team |
|
Penulis(kanan) sama mas Afgan(kiri) |
Kami langsung keluar dari Stasiun Tugu Yogyakarta menuju Malioboro untuk sarapan. Kebetulan angkringan-angkringan yang biasanya ada di pinggir jalanan sudah mulai berjualan, dan kami pun langsung menyerbu salah satu angkringan yang ada disana.
- Malioboro - Terminal Jombor, 08.30 - 09.30 wib
Langsung saja dari Malioboro, kami menuju Terminal Jobor menggunakan Trans Yogya, namun harus trasnsit dulu di Ahmad Dahlan. Baru aja turun dari bus trans setelah tiba di Terminal Jombor, kami langsung ditawarkan bus-bus yang menuju Semarang. Lumayan gausah nyari-nyari kemana-mana, tinggal langsung naik hehe.
|
Nunggunya lama-_- |
|
Terminal Jombor |
- Terminal Jombor - Terminal Magelang - Pintu Masuk Jalur Wekas(Dusun Kedakan), 09.30 - 12.00 wib
Dari Terminal Jombor, kami langsung naik bus jurusan Semarang, tapi turun di Terminal Magelang. Disana pasti ada bus kecil jurusan Salatiga. Jadi gausah susah-susah nyari kemana-mana, jadi langsung tanya aja yang jurusan Salatiga. Bisa bilang ke kenek busnya untuk turun di wekas, jangan lupa agar ga kelewatan yaa.
- Pintu Masuk Wekas - Dusun Kedakan(basecamp), 13.00 - 14.00 wib
Setelah re-pack semua barang-barang, seperti beli air minum, bensin, dll, kami langsung aja trekking ke basecamp. Soalnya transportasi yang ada disitu cuma ojek da ga sampe 16 motor. Jadi kami memutuskan untuk trekking aja. Dari jalan raya menuju basecamp, merupakan jalan mobil, namun dengan bonus-bonus yang keren banget pastinya. Lumayan nanjaknya buat pemanasan pas pendakian hehehe.
Dan akhirnya kita sampai di basecamp Wekas, Dusun Kedakan. Semua pendaki diwajibkan lapor demi keamanan semua orang pastinya. Setelah sholat Zhuhur + Ashar, makan siang, dan laporan kepada yang bertugas, kami langsung mulai trekking melalui Jalur Pendakian Wekas.
|
Gunung Sumbing dari Jalur Pendakian |
JALUR PENDAKIAN WEKAS- Basecamp Wekas(Kedakan) - Pos 1, 14.00 - 13.00 wib
Pendakian dimulai dari basecamp melewati Makam I terlebih dahulu melalui perkebunan penduduk. Disitulah jalur batuan berakhir dan awal dari jalan setapak tanah. Selama perjalanan, cukup banyak bonus yang kami dapatkan sehingga selfie pun tidak dapat kami hindarkan.
Kami sempat terpisah selama perjalanan menuju pos I, namun disana, Tim yang sudah terlebih dahulu tiba, menunggu kami sehingga kami dapat bertemu kembali. Di pos I ada beberapa pohon yang sengaja di tumbangkan dan di buat tempat duduk yang cukup nyaman, dan terdapat papan bertuliskan pos I (tahun 2014).
Dari situ, kami beristirahat sebentar paling lama 15 menit kurang lebih, lalu kami lanjut trekking kembali. Di papan penanda pos I ada tulisan yang buat kami semangat, yaitu pos II 1,5 km lagi. Tapi 1,5 km pendakian itu jauhnyaaaaaaa waw, serasa tulisan di papan itu cuma kebohongan belaka hahaha.
- Pos I - Pos II, 13.30 - 19.30 wib
Perjalanan disinilah dimana kami mendapat tantangan baru. Dalam perjalanan menuju Pos II, Kami terpisah kembali menjadi 3 kelompok. Tim pertama, membawa tenda dan sampai duluan di Pos II pada jam 18.30 wib. Tim kedua sudah terlalu jauh dengan tim pertama, namun masih cukup dekat dengan tim terkahir. Nah, di tim terakhir ini lah 2 teman kami terkena Hypoksia, yang membuat beberapa orang dari tim kedua harus turun mendengar teriakan dari tim terakhir yang meminta bantuan. Namun teriakan itu sudah tidak terdengar lagi oleh tim pertama, sehingga membuat mereka harap-harap cemas dengan kedatangan kedua tim yang sangat terlambat bagi mereka. Namun, hal tersebut dapat diantisipasi oleh kami semua, sehingga alhamdulillah tidak ada masalah, pukul 19.30 sisa tim yang masih dibawah pun tiba di pos II.
- Pos II(Pipa Bocor), semalaman
Tenda sudah dibuat, makanan telah dimasak, kopi telah diseduh. Saatnya beristirahat setelah beberapa jam pendakian yang cukup melelahkan. Kami pun makan malam dengan nikmat, yang diikuti Sholat Magrib + Isya dan beristirahat untuk Summit Attack esok dini hari.
- Pos II - Pos Helipad(pertemuan jalur wekas dan cuntel), 02.00 - 06.30 wib
Jam 2 pagi kami harus bangun dan bersiap-siap untuk SUMMIT ATTACK.
Rencana awal sih kami turun lewat jalu Selo, namun berhubung 2 teman kita kurang sehat, kami memutuskan untuk kembali lewat jalur yang sama. Setelah semua telah di persiapkan, kami pun segera mulai mendaki kembali, karena kami mengejar sholat shubuh dan sunrise diatas sana. Perjalanan menuju pos helipad yaaa nanjak pasti, tapi dengan suhu yang lumayan dingin itu loh yang bikin kami lama gerak jadinya. Sebelum Pos Helipad, ada mata air yang di tampung di bak kecil yang kemudian disalurkan juga untuk penduduk desa di bawahnya. Di tempat mata air itu banyak belerang, sehingga pernafasan harus dijaga agar tidak keracunan.
- Pos Helipad, 06.30 - 09.00 wib
Kami sempat sarapan dan ambil bonus-bonus yang terdapat disini. Banyak sekali bonus yang ada disini, kami pun ga bosan-bosan ambil kamera, selfie lah, foto bareng lah hahahaha. Kami juga sempat foto di puncak kecil yang katanya namanya Puncak Geger Sapi.
- Pos Helipad - Puncak Syarif 3119 mdpl, 09.00 - 09.30 wib
Disinilah kami menemukan persimpangan, kiri menuju Puncak Syarif, dan ke kanan menuju Puncak Kenteng Songo.
Karena Puncak Syarif lebih dekat dari sini, kami pun memutuskan untuk naik ke Puncak Syarif dulu, melihat penjalanannya yg lumayan pendek, dan dilanjutkan menuju Puncak Kenteng Songo. Pos ini ditandai dengan batu besar, namun sayangnya banyak sekali para pendaki yang tangannya gatel mungin ya, mereka pengen banget ninggalin jejak kayakya hahaha. |
TS selfie dulu lah brader |
- Puncak Syarif - Puncak Kenteng Songo 3142 mdpl, 11.00 - 13.00 wib
Cukup lama kami berada di Puncak Syarif. Kami sempat main kartu, tidur-tiduran, bahkan ada yang sempat BAB. Yah, semoga yang selanjutnya kesana ga nemuin tempat BAB teman kami itu yaa hehehe. Perjalanan menuju Puncak Kenteng Songo cukup lama. Bahkan kita harus melewati jalan sempit dengan jurang di sebelah kiri kami, lalu pendakian 3D(dagu ketemu dada ketemu dengkul) dengan memanjat bebatuan yang kira2 kemiringannya 50 derajat. Lalu kami sempat melewati batu memoriam sebelum menuju puncak, dan akirnya sampailah kami di puncak Kenteng Songo. Alhamdulillah.
|
dikit lagi braderr |
- Puncak Kenteng Songo - Pos II jalur wekas, 14.00 - 16.00
Belum puas kami di atas sana, namun hujan sudah turun mengguyur puncak Gunung Merbabu itu, sehingga kami pun dengan terburu-buru pun mengambil foto lalu merosot cepat menuju pos 2, tempat tenda kami bertahan disana.
Kembali pada motto kami,manusia hanya bisa berencana namun Allah lah yang menentukan. Kami berencana untuk turun hari ini, tapi tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Akhirnya kami memilih berteduh di dalam tenda daripada turun dalam keadaan hujan. Hasil setelah hujan, yak suhu menjadi turun. Kedinginan walaupun ada sleeping bag. Malam itu, creepy. Takut mati. Dingin Banget tauk. hahahahaha, but fortunately we survived. Asik deh udah kaya tersesat dimana aja ngomongnya survive hahaa.
|
giginya bo' |
Setelah terbangun beberapa kali, mungkin karena kedinginan, kami bangun untuk sholat Shubuh dan mengerjakan hal yang harus di lakukan pagi hari. Ngopi, sarapan, BAB. Sebagian besar dari kami sempat BAB, tapi sayangnya dari kebanyakan yg BAB diganggu kera, jadi ga khusyuk gitu BAB nya hahaha
- Pos II - Basecamp, 10.00 - 12.30
|
POS II |
Akhirnya kami pun turun dari sana menuju ke peradaban. Sulit rasanya meninggalkannya, namun kami harus. Perjalanannya memakan waktu 2,5 jam hingga di bascemp. Disana pun kami berbenah untuk sholat Zhuhur + Ashar, Makan siang, Souvenirs(wajib), dan minta kendaraan untuk ke Salatiga, karena kami akan pulang dari Stasiun Poncol, Semarang. |
Persiapan turun brader |
|
Souvenir dulu brader |
|
Rumah Souvenir |
- Basecamp - Salatiga - Semarang, 14.00 - 18.30
Waktu telah dimakan perjalanan menuju Salatiga, karena jalannya yang seperti puncak pass di puncak Bogor. Kami memakai kendaraan dari basecamp menuju Salatiga, dan disana kami ganti kendaraan dengan colt/elf dengan harga Rp180k dari pertigaan menuju Stasiun Semarang Poncol. Alhamdulillah kami punya waktu untuk istirahat dahulu karena kereta tiba di stasiun pukul 1 pagi. Setelah makan malam di angkringan luar stasiun dan Sholat Maghrib+Isya, kami pun segera beranjak masuk kedalam stasiun untuk istirahat sekaligus menunggu kereta yang menuju Stasiun Pasar Senen, kembali pulang ke peradaban.
- Stasiun Poncol Semarang - Stasiun Pasar Senen, 03.00 - 09.30
Sial kembali menimpa kami, kereta yang kami tumpangi kedatangannya sangat terlambat. 2 jam kami bingung menghilangkan penat karena sudah tidak bisa tidur lagi takut kelewatan keretanya. Yah akhirnya kami hanya foto-foto sekitar stasiun dan nonton tv yang ada disana saja hahaha. Sampai akhirnya kereta pun datang, langsung kami serbu, dengan cepat pun kami berusaha tidur kembali.
|
aduh teparrr |
|
muke pada lusuh |
- Stasiun Pasar Senen Jakarta, 10.00
Totally exhausted! capeknya mulai terasa disini brader. Kami pun berpisah disini, menuju tujuan akhir masing-masing, rumah masing-masing. Pelajaran baru pula yang kami dapatkan dari pendakian ini, “Ayo tinggalkan sejenak atribut kekotaan, dan mulailah menyatu dengan alam”.
Tips: Jangan terlalu banyak membawa air, 2 botol besar insyaallah cukup karena ada sumber air di Pos II dan sebelum Pos Helipad
Biaya:
Pendakian Gunung Merbabu 3.142 mdpl Lintas Wekas